
Semisal saya tau bahwa saudara kembar saya sakit, perlahan-lahan saya pun ikut merasakan sakit yang sama dengan dia. Begitupun sebaliknya. Jika sudah begitu, kasihan dengan orangtua kami yang sudah pasti cemas memikirkan kesehatan kami berdua. Waktu itu orangtua kami belum mempunyai mobil, hanya sepeda motor Suzuki A100. Untuk berobat ke bidan, kami harus menempuh perjalanan yang cukup jauh. Yang mana kami harus berhimpitan di atas motor dengan formasi bapakku-saya-saudara kembarku-ibuku. Empat orang di atas satu motor. Memang cukup merepotkan juga bagi orangtuaku, biaya berobatpun melipat dua dengan sendirinya. Kejadian terakhir saat kami kelas 2 SMP. Waktu itu kami sakit malaria dan harus di opname di rumah sakit. Tiga hari dua malam kami hanya bisa tebaring bersampingan di
Fiuh…sungguh fenomena yang jarang orang bisa dapat. Kami memang tidak pandai bercerita. Namun, kami ingin sekali bisa berbagi dengan teman-teman. Tunggulah cerita kami berikutnya ya…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar